Sebelum kita bicara prosedur yang harus dilaksanakan dalam
kegiatan audit energi, kita perlu tahu dulu, jenis audit energi yang bisa dilaksanakan
yaitu :
1. Audit energi singkat (Walk Through Audit)
2. Audit energi Awal (Preliminary Audit)
3. Audit energi Rinci
(Detail Audit)
Perbedaan ketiga jenis audit energi diatas adalah kedalaman
kajian sistem pengguna energi gedung serta analisa dari hasil auditnya. Secara
teori ketiga jenis audit tadi merupakan tahapan yang harus dilalui satu persatu
tapi dalam prakteknya audit energi yang
lebih tinggi seperti audit energi detail bisa dilaksanakan langsung tanpa harus
melaksanakan audit singkat atau audit awal terlebih dahulu.
Audit singkat merupakan langkah audit yang paling mudah.
Audit energi singkat dilakukan sebagai identifikasi awal adanya mencari peluang
penghematan energi. Audit energi singkat
ini Dilakukan sekilas, paling tidak dalam satu hari kunjungan ke lokasi
yang diaudit. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan audit singkat ini adalah:
Persiapan
Persiapan audit energi
dilakukan agar didapatkan hasil audit yang sesuai dengan lingkup kegiatan yang
telah ditetapkan, mencakup :
·
Pernyiapan
dokumen terkait termasuk ceklist data
·
Pernyiapam
SDM yang berpengalaman
·
Penetapan
Jadwal singkat perencanaan
Pengumpulan data
·
Data
historis, yaitu :
·
Luas
lantai dan jumlah lantai gedung
·
Pembayaran
rekening listrik bulanan bangunan gedung selama satu tahun terakhir dan rekening pembelian bahan bakar
minyak (bbm), bahan bakar gas (bbg), dan air
·
Tingkat
hunian bangunan (occupancy rate) selama 1 (satu) tahun terakhir.
·
Daya
terpasang listrik
Data masukan dari pengamatan, yaitu :
Dikumpulkan berdasarkan
observasi langsung dan hasil wawancara singkat dengan operator tentang hal-hal
yang berkaitan dengan operasi penggunaan energi maupun kebutuhan energi
keseluruhan bangunan gedung.
Perhitungan dan Analisis Data
Perhitungan dilakukan secara sederhana menggunakan data
yang terkumpul :
·
Hitung
Intensitas konsumsi energi (kWh/m2/tahun).
·
Hitung
Persentase potensi penghematan energi yang bisa diperoleh
·
Hitung
Biaya energi bangunan (Rp/m2)
·
Pilihan
untuk audit lanjutan (preliminary atau detail)
Laporan Audit Energi
Berdasarkan pada seluruh kegiatan audit energi yang telah dilaksanakan,
maka laporan audit energi disusun. Sbb:
Laporan audit energi
memuat :
·
Potret
penggunaan energi,
·
Rekomendasi
yang mencakup langkah konservasi energi yang bisa dilaksanakan serta pilihan untuk melanjutkan audit yang lebih
lanjut (preliminary atau detail audit)
Audit Energi Awal (Preliminary Audit)
Audit energi awal perlu
dilakukan bila audit energi singkat/audit awal me rekomendasikan untuk
dilakukan penelitian lebih lanjut pada seluruh bangunan gedung atau Industri.
Audit energi awal bisa saja kita laksanakan secara langsung tanpa melalui audit
singkat terlebih dahulu.
Kegiatan dalam audit energi awal, adalah sbb :
Persiapan
Persiapan audit energi
dilakukan untuk mendapatkan hasil audit energi yang sesuai dengan lingkup kegiatan
yang ditetapkan, mencakup :
·
Pernyiapan
dokumen terkait termasuk ceklist data
·
Pernyiapan
SDM yang sesuai bidang elektrikal dan mekanikal (fisika bangunan)
·
Pernyiapan
Alat ukur untuk pengukuran sampling
·
Penetapan
Jadwal rinci perencanaan
Pengumpulan data
Data historis, yaitu :
Dokumentasi bangunan yang sesuai dengan gambar pelaksanaan
konstruksi (as built
drawing), terdiri atas:
·
Tapak,
denah dan potongan bangunan gedung seluruh lantai.
·
Denah
instalasi pencahayaan bangunan seluruh lantai.
·
Diagram
garis tunggal dengan penjelasan penggunaan daya listrik dan besar
penyambungan daya listrik PLN serta besarnya daya listrik cadangan dari Diesel Generating Set.
·
Pembayaran
rekening listrik bulanan bangunan gedung selama satu tahun terakhir dan r ekening pembelian bahan bakar
minyak (bbm), bahan bakar gas (bbg),
dan air
·
Tingkat
hunian bangunan (occupancy rate) selama 1 (satu) tahun terakhir.
·
Data
operasi peralatan pengguna energi
Pengukuran singkat :
Alat ukur yang digunakan dalam kegiatan audit awal adalah alat yang dipasang tidak tetap (portable)
dimana pengukuran dilakukan secara sampling
disejumlah titik pengguna energi yang diperkirakan besar penggunaan energinya.
Masukan dari pengamatan:
Dikumpulkan berdasarkan observasi langsung dan hasil
wawancara dengan operator tentang hal-hal yang berkaitan dengan kinerja operasi
penggunaan energi obyek yang diteliti maupun kebutuhan energi keseluruhan
bangunan gedung.
Perhitungan dan Analisis Data
Perhitungan dilakukan secara sederhana menggunakan data
yang terkumpul
·
Hitung
Intensitas konsumsi energi (kWh/m2/tahun.
·
Simple
Payback Period dan analisis finansial sederhana untk potensi penghematan energi yang didapat
·
Hitung
Biaya energi bangunan (Rp/m2)
·
Penyusunan
neraca energi sederhana
·
Hitung
Persentase peluang penghematan energi
·
Rekomendasikan
pilihan dengan urutan prioritas langkah penghematan energi.
Diskusi
Untuk mendapatkan hasil audit yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan dari pemilik gedung maka diskusi harus dilakukan minimal satu
kali sebelum laporan akhir final ditetapkan.
Laporan Audit Energi
Berdasarkan pada seluruh
kegiatan yang dilaksanakan, maka laporan audit energi awal dapat disusun. Laporan audit energi awal harus
memuat antara lain :
·
Potret
penggunaan energi,
·
Potensi
penghematan energi dan biaya pelaksanaan
·
Rekomendasi
spesifik penghematan energi dan saran
tindak lanjut ke audit rinci jik diperlukan.
Audit Energi Rinci (Detail Audit)
Audit energi rinci perlu
dilakukan bila audit energi singkat/audit awal merekomendasikan untuk dilakukan
penelitian lebih lanjut pada seluruh bangunan gedung atau pada obyek
khusus/spesifik industri yang dianggap
memiliki potensi penghematan energi besar dan menjanjikan tingkat kelaikan
cukup menarik.
Umumnya nilai IKE yang lebih besar dari nilai benchmark
atau target yang ditentukan merupakan alasan untuk merekomendasikan kegiatan
audit rinci. Tapi bisa juga audit rinci ini dilaksanakan langsung tanpa
melewati tahapan audit energi singkat atau audit awal.
Kegiatan yang dilakukan dalam audit energi rinci :
Persiapan
Persiapan audit energi
dilakukan untuk mendapatkan hasil audit yang sesuai dengan lingkup kegiatan
yang ditetapkan, mencakup :
·
Pernyiapan
dokumen terkait termasuk ceklist data
·
Pernyiapan
SDM yang sesuai bidang elektrikal dan mekanikal (fisika bangunan) serta arsitektur
·
Pernyiapan
Alat ukur untuk pengukuran detail yang dilakukan secara periodik
·
Penetapan
Jadwal rinci perencanaan
Pengumpulan data
Data historis :
·
Dokumentasi
bangunan yang sesuai dengan gambar pelaksanaan konstruksi (as built drawing), terdiri atas:
·
Denah
tapak dan gambar potongan bangunan
gedung seluruh lantai.
·
Denah
instalasi pencahayaan bangunan seluruh lantai.
·
Diagram
garis tunggal lengkap dengan penjelasan penggunaan daya listrik dan besarnya penyambungan daya listrik PLN serta besarnya daya listrik cadangan
dari Diesel Generating Set.
·
Pembayaran
rekening listrik bulanan bangunan gedung selama satu tahun terakhir dan rekening pembelian
bahan bakar minyak (bbm), bahan bakar
gas (bbg), dan air
·
Tingkat
hunian bangunan (occupancy rate) selama 1 (satu) tahun terakhir.
·
Data
operasi peralatan pengguna energi
Pengukuran langsung:
Alat ukur yang digunakan dapat
berupa alat ukur yang dipasang tetap (permanent) pada instalasi atau alat ukur
yang dipasang tidak tetap (portable) dilakukan secara periodik.
Pengukuran langsung mencakup:
·
peralatan
utama
·
paramater
operasi
·
profil
(jam, harian)
·
performance
alat
Masukan dari pengamatan:
Berdasarkan observasi langsung, hasil wawancara mendalam
dengan operator tentang kinerja operasi peralatan penggunaan energi obyek yang
diteliti maupun kebutuhan energi keseluruhan.
Perhitungan dan
Analisis Data
Berdasarkan data seperti disebutkan diatas pembuatan profil penggunaan energi,
perhitungan neraca energi, analisis data teknis maupun finansial secara
mendalam dapat dilakukan.
Analisis data energi dapat dilakukan
dengan menggunakan program komputer yang
telah diakui oleh masyarakat profesi.
·
Hitung
penggunaan energi pada peralatan atau sistem yang diteliti.
·
Hitung
Intensitas konsumsi energi (kWh/m2/tahun).
·
Hitung
kinerja operasi aktual peralatan (rata-rata,
maksimum dan minimum)
·
Hitung
Biaya energi bangunan (Rp/m2)
Analisis Data
·
Gambarkan
grafik pola konsumsi energi atau energi spesifik dengan
·
parameter
operasi, jam, harian, mingguan atau
bulanan
·
Lihat
korelasi antara intensitas energi atau konsumsi energi dengan parameter operasi.
·
Tentukan
parameter operasi yang dominan terhadap konsumsi energi maupun intensitas energi dari obyek yang diteliti.
·
Lihat
peluang perbaikan kinerja dan efisiensi penggunaan energinya.
·
Hitung
penghematan energinya jika perbaikan kinerja tersebut dilakukan.
·
Hitung
biaya yang diperlukan untuk implementasi perbaikan system yang dimaksud.
·
Lakukan
analisis keuangan untuk tiap peluang penghematan energi.
·
Lakukan
analisis sensitifitas penghematan energi yang menjanjikan penghematan besar dengan tingkat kelaikan
yang cukup menarik.
·
Berikan
Rekomendasikan dengan urutan prioritas langkah penghematan energi.
Apabila peluang
hemat energi telah diidentifikasi, selanjutnya perlu ditindak lanjuti dengan analisis peluang hemat
energi, yaitu dengan cara membandingkan
potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana penghematan
energi yang direkomendasikan.
Analisis peluang hemat energi dapat juga dilakukan dengan
penggunaan program komputer yang
telah direncanakan untuk kepentingan itu dan diakui oleh masyarakat profesi.
Penghematan energi
harus tetap memperhatikan kenyamanan.
Analisis peluang hemat energi dilakukan dengan usaha antara lain :
·
menurunkan
penggunaan energi (mengurangi daya terpasang/terpakai dan jam operasi);
·
memperbaiki
kinerja peralatan;
·
menggunakan
sumber energi yang murah;
Diskusi
Agar didapatkan hasil audit yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan dari pemilik Gedung, maka perlu
diskusi dilakukan sebelum laporan akhir final ditetapkan.
Laporan Audit Energi
Dari semua kegiatan yang dilaksanakan maka dibuat laporan
audit energi rinci disusun.
Laporan audit energi rinci harus memuat :
·
Potret
penggunaan energi,
·
Kinerja
operasi aktual peralatan pengguna energi untuk berbagai kondisi,
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja operasi,
·
Potensi
penghematan energi yang didapat serta biaya yang diperlukan pada obyek yang diteliti,
·
Kajian
teknis dan finansial penghematan energi
·
Rekomendasi
spesifik dan saran tindak lanjut.
Rekomendasi
Rekomendasi yang dibuat
mencakup masalah :
Pengelolaan energi yang perlu diperbaiki, implementasi konservasi
energi, dan cara meningkatkan kesadaran penghematan energi.
Pemanfaatan energi, termasuk langkah-langkah :
·
peningkatan
efisiensi penggunaan energi dengan
mengubah prosedur.
·
perbaikan
dengan investasi kecil.
·
perbaikan
dengan investasi besar.