Sistem
boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Sistem air umpan berfungsi menyediakan kebutuhan air dari
boiler selama prosees pemanasan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan
dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua
peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas
yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung
pada jenis bahan bakar yang digunakan pada system, berikut ini gambaran
skematik system boiler :
Contoh menentukan efisiensi boiler dgn indirect method
Untuk dapat menetukan tingkat efisiensi boiler dengan baik maka
perlu dilakukan pengukuran pada semua komponen pada boiler seperti digambarkan
di bawah ini. Pengukuran besaran fisika dan kimia dilakukan pada bagian bagian
:
1. Sistem suplai bahan bakar
2. Udara luar dan masuk boiler
3. Unit burner
4. Permukaan luar boiler
5. Sistem air umpan (feed water)
6. Blow down sistem
7. Saluran gas buang (flue gas)
Besaran
besaran fisika yang diukur adalah seperti yang terlihat pada gambar dibawah . alat
ukur yang digunakan untuk pengukuran di boiler ini selain menggunakan alat ukur
yang ada pada sistem boiler sendiri juga menggunakan alat ukur portable
diantaranya :
1. TDS (Total Dissolve Solution)
meter
2. Flue gas analyzer
3. Surface thermometer (T)
4. Flow meter (F)
Setelah semua data terkumpul dari hasil pengukuran dan data log yang ada
di boiler sendiri maka selanjutnya dihitung nilai nilai losses panas yang
terjadi pada boiler dengan persamaan tertentu. Selain data pengukuran pada
perhitungan metode indirect ini perlu juga diketahui hasil analisa laboratorium dari komposisi
kimia dan nilai kalor bahan bakar dari energi primernya (proximate analysis dan ultimate analysis).
Gambar Pengukuran pada boiler
Rugi-Rugi/Panas Hilang Pada Boiler
yang dapat terjadi terdiri atas :
1. Panas
yang terbawa keluar oleh gas buang, tanpa uap air (dry flue gas loss)
2. Panas
yang terbawa keluar oleh uap air panas, termasuk panas sensibel dan laten
3. Komponen
bahan bakar yang tak terbakar dan produk pembakaran tak sempurna, termasuk solid-ash combustible dan CO
dalam gas buang
4. Kehilangan
panas dari dinding boiler melalui isolasi (radiasi dan konveksi)
5. Panas
yang terbawa keluar bersama air blowdown
Contoh :
Berikut ini adalah
contoh boiler yang menggunakan bahan bakar (energi primer) minyak (oil). Dengan
data hasil audit. Perhitungan efisiensinya dengan indirect method adalah
sebagai berikut :
DATA INPUT
·
Tipe boiler : Oil fired
· Ultimate analysis dari Oil yaitu persentase kandungan unsur
C : 84.0 %
(carbon)
H2 : 12.0 % (hydrogen)
S : 3.0 %
(sulfur)
O2 : 1.0 % (oksigen)
• GCV dari
Oil : 10200 kCal/kg (gross
caloric value)
DATA OUTPUT
· Tekanan dari Steam: 7kg/cm2(g)-saturated
· Enthalpy dari steam : 660
kCal/kg
· Temperature dari Feed water: 60
°C
· Percentase dari Oxygen di flue
gas : 7%
· Percentase dari CO2 di flue gas
: 11%
· Temperature dari Flue gas (Tf) : 220 °C
· Temperature Ambient (Ta) : 27 °C
·
Humidity dari udara : 0.018 kg/kg dari udara
kering
·
Diketahui Actual
massa dari udara suplai per kg dari bahan bakar (AAS) = 21 kg udara/kg oil
·
Diketahui suplai bahan
bakar = 1 kg oil per jam
·
Heat capacity udara (Cp)
= 0,45 = kcal/kg. oC
a). Perhitungan Losses
i.
Persentase heat loss dari dry flue gas
Dihitung
dengan persamaan,
% Dry flue gas Heat loss =
Total mass dari flue gas (m) = Actual
massa dari udara suplai + suplai
bahan bakar
= 21 + 1
= 22
flue gas => Cp = 0.23 kcal/kg. oC
% Dry flue gas Heat loss =
= 9,57 %
ii. Persentase Heat
loss dari evaporasi uap air yang terbentuk dari H2 dan O2
Dihitung dengan persamaan,
% Heat loss H2 =
% Heat loss H2 =
% Heat loss H2 = 7,10 %
iii. Persentase Heat
loss karena adanya kandungan uap air dalam udara masuk
iv. Persentase
Heat loss dari radiasi permukaan boiler
Angka perkiraan umumnya
untuk boiler kecil adalah sekitar 2%
V. Persentase Heat Loss di Blow down.
Loses di blow down bervariasi tergantung banyaknya steam yang diblow
down. Estimasi umum loses dari blow down adalah
sekitar 3 %
b). Maka dapat kita hitung efisiensi boiler
sebagai berikut :
Efficiency Boiler =
100- [9.14 + 7.10 + 0.322 + 2+ 3]
= 100 – 21.56 = 78 % (dibulatkan)
Angka
efisiensi boiler yang didapatkan dari hasil audit energi selanjutnya dibandingkan dengan
data manual book dari boiler bersangkutan, jika hasil audit nilainya lebih
rendah berarti boiler beroperasi pada kondisi tidak efisien.
0 comments:
Posting Komentar