Dalam kegiatan audit energi penggunaan instrumen atau peralatan ukur mutlak diperlukan terutama untuk audit awal dan audit rinci, sementara pada audit ringkas, data historis pemakaian energi di gedung dengan display data dari alat-alat ukur yang ada di pengguna energi sudah memadai untuk bahan analisa audit energi.
Pada audit energi awal peralatan ukur yang diperlukan cukup yang dapat melakukan pengukuran sesaat tanpa diperlukan recorder, sementara untuk pengukuran pada audit detail wajib menggunakan peralatan yang memiliki penyimpan data (recorder).
Peralatan ukur yang memiliki penyimpan data diperlukan pada kegiatan audit energi rinci, karena pada tahapan ini harus didapatkan profile penggunaan energi listrik selama periode tertentu (harian atau mingguan). Data profile ini akan menjadi data yang lebih akurat dalam mengambil keputusan dalam pelaksanaan implementasi konservasi energi yang akan dilakukan.
Pada umumnya peralatan (instrument) ukur untuk audit energi ini bersifat portable dan harus bisa dipindah-pindah karena memang lokasi-lokasi pengukuran dalam kegiatan audit energi ini berjauhan dan terpisah.
Alat ukur portable tidak dimaksudkan untuk menggantikan alat ukur yang dipasang tetap dan dipelihara dengan baik di gedung untuk pengendalian dan optimasi operasi. Jika data dari peralatan ukur yang ada digedung sudah memadai pengukuran yang dilakukan hanya sebagai pembanding saja.
Berbagai alat ukur portable dapat dipergunakan untuk melaksanakan audit energi. Yang paling sering diperlukan di gedung antara lain untuk pengukuran :
· Pengukur temperatur langsung (contact temperature measurement) - indikator temperatur elektronik dengan sistem digital, dengan probe yang dapat diganti-ganti sesuai dengan skala serta sifat pengukuran (insertion probes untuk pengukuran didalam, contact probes untuk pengukuran permukaan).
· Pengukur temperatur tidak langsung (non contact temperatur measurement) - infrared pyrometer untuk pengukuran permukaan.
· Pengukur tekanan - electronic pressure gauges dan manometer.
· Gas analyser - chemical type untuk pengukuran kandungan karbon dioksida dan oksigen pada gas pembakaran biasanya untuk pengukuran di boiler.
· Gas analyser - electronic analyser untuk pengukuran oksigen, karbon mono-oksida dan suhu gas buang (stack gas), dengan perhitungan otomatik tingkat karbon dioksida dan efisiensi pembakaran.
· Pitot tube - untuk pengukuran laju aliran udara kedalam boiler dan furnace.
· Humidity - pengukur RH yang elektronis dan dapat dijinjing dengan tangan (hand held).
· Conductivity - instrumen elektronik dengan probe kombinasi untuk conductivity dan temperatur untuk memonitor kwalitas boiler feed water (air umpan boiler) dan blow down.
· Photocell lightmeter – atau lux meter untuk mengukur tingkat pencahayaan yang ada di dalam ruangan gedung.
· Clamp-on meter untuk mengukur tegangan (voltage), arus, tahanan, power factor, beban (Kw), konsumsi (kWh), sering dikombinasi dalam satu alat ukur yang disebut "multimeter" dengan computerised memory dan printer untuk membuat catatan yang tetap (permanent records).
· Energy alayzer untuk mengukur tegangan (voltage), arus, tahanan, power factor, beban (Kw), konsumsi (kWh) dan harmonic dengan computerised memory untuk membuat catatan yang tetap (permanent records).
· Leak meter - Instrumen audit energi yang digunakan untuk mendeteksi lokasi kebocoran dari suatu sistem distribusi gas. Leak meter pada umumnya digunakan untuk melakukan pendeteksian kebocoran pada sistem udara bertekanan (compressor) dan refrijeran pada sistem pendingin
Pengukuran aliran biasanya cukup sulit dilakukan, kecuali dengan pitot-tube yang sudah dikenal baik dan manometer. Sekarang sudah tersedia ultrasonic flowmeter yang cara operasinya berdasarkan prinsip "time of flight" atau efek Doppler : yakni mempunyai satu atau dua sensor yang ditempelkan diluar pipa. Instrumen ini merupakan alat ukur portable yang baik untuk pengukuran aliran, tetapi dalam pengukurannya hartus dilakukan dengan hati-hati karena sensitifitasnya terhadap hasil pengukuran cukup tinggi.
Pemakaian Instrument audit energi tadi dapat dikelompokkan pada area atau objek pengukuran yang terkait dengan aspek-aspek dari gedung seperti telah disebutkan dalam uraian diatas. Area atau objek pengukuran adalah sebagai berikut :
- Sistem Distribusi Listrik mencakup lift
- Sistem Tata Udara gedung kantor (sistem AC)
- Sistem Penerangan gedung kantor
- Genset, Boiler Dan sistem distribusi uap
- Peralatan lainnya seperti kompressor
Lebih jelasnya penggunaan instrument audit pada area/objek pengukuran adalah :
1. Sistem Distribusi Listrik
A. Energy analyzer : dipakai untuk
- Besaran listrik terukur : KVA, kW, pf, Hertz, KVAr, Amps, Volts dan harmonics.
- Pengukuran besaran listrik dapat dilakukan sesaat atau terus-menerus.
- Interval waktu pengukuran besaran listrik dapat diatur dan hasil pengukuran dapat dicetak.
- Pengukuran besaran listrik dapat dilakukan berpindah-pindah (portable)
- Pada umumnya power analyzer digunakan untuk mendapatkan analisa fluktuasi -beban/ rasio kVA terpasang dengan beban aktual.
Gambar Energy Analyzer
Gambar Clamp on
B. CLAMP ON
Alat ini dipakai untuk mengukur
· Voltage ; Current ; Power factor
· Voltage/current peak
· Effective / reactive / apparent power (single-phase or 3-phase)
· Reactivity
· Frequency,
· Phase angle ; Phase detection (3-phase)
· Voltage/current harmonic levels (up to 20th)
2. Sistem Pencahayaan
LUX METER : dipakai untuk
Gambar Lux meter
· Lux meter digunakan untuk melakukan pengukuran level iluminasi/tingkat kuat cahaya penerangan pada perkontoran, plant industri, jalan atau tempat kerja lainnya.
· Pada saat dilakukan pengukuran letakkan sensor level iluminasi tepat pada area kerja yang akan diukur.
· Pembacaan hasil pengukuan dapat dilihat pada display panel alat ukur.
· Lindungi sensor pembacaan tingkat iluminasi dan disimpan dengan baik untuk melindungi tingkat sensitifitasnya.
3. Sistem A/C
TEMPERATUR DAN HUMIDITY (Relative Humidity : RH): digunakan untuk
· Instrumen audit energi yang digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban udara.
· Tingkat kelembaban udara merupakan faktor penting terkait dengan tingkat kenyamanan kerja (RH:50±10%) serta menjadi indikator efektifitas suatu sistem pendinginan.
Gambar RH Meter
ANEMOMETER : digunakan untuk
Gambar Anemometer
· Instrumen audit energi yang digunakan untuk mengukur laju aliran udara.
· Aliran air diukur untuk mendapatkan nilai efisiensi cooling tower, sistem pendinginan dan heat exchanger.
WATER FLOW METER : digunakan untuk
Gambar Pengukuran dengan flow mete
· Instrumen audit energi yang digunakan untuk mengukur laju aliran air.
· Aliran air diukur untuk mendapatkan nilai efisiensi pompa, cooling tower, sistem pendinginan, heat exchanger dan kondensor.
· Jenis water flow meter yang umumnya digunakan adalah water flow meter yang permanent terpasang pada pipa air (rotameter) dan yang bersifat portable (ultrasonic flow meter)
4. SISTEM BOILER DAN GENSET
COMBUSTION ANALYZER
· Mengukur komposisi dari gas buang hasil pembakaran dalam persentase.
· Hasil pengukuran gas buang dalam % oxygen atau % CO2.Contohnya pada boiler dan genset
· Efisiensi Gas Buang dapat dihitung dengan suatu program tertentu.
Gambar Combustion analyzer
5. SISTEM UDARA BERTEKANAN (KOMPRESSOR)
LEAK METER : digunakan untuk
Gambar Sound Leak Mater
* leak meter - Instrumen audit energi yang digunakan untuk mendeteksi lokasi kebocoran dari suatu sistem distribusi gas. Leak meter pada umumnya digunakan untuk melakukan pendeteksian kebocoran pada sistem udara bertekanan dan refrijeran pada sistem pendingin
0 comments:
Posting Komentar