- Bendung
- Intake gate
- Conneting tunnel
- Sand trap
- Waterway
- Head tank
- Penstock
- Power house
- Turbine generator
- Tail race
- Switch yard
Audit Energi Gedung
Kegiatan untuk mengidentifikasi dimana dan berapa energi yang digunakan serta berapa potensi penghematan yang mungkin diperoleh dalam upaya mengoptimalkan penggunaan energi pada fasilitas atau sistem gedung
Energi Terbarukan Dan Konservasi Energi
Energi terbarukan tersedia melimpah di alam penggunaannya ketersediaannya tidak pernah habis dan tidak merusak lingkungan - Konservasi energi adalah melestarikan energi dengan penggunaan yang efisien dan bijaksana
Manajemen Energi
Manajemen energi adalah pengelolaan energi secara komprehensip secara nasional dan lokal dengan mengikuti kaidah-kaidah manajemen untuk mencapai kemakmuran bersama
Efisiensi di Industri
Industri yang menerapkan sistem manajemen energi dan melakukan program efisiensi energi akan memiliki daya saing yang tinggi karena biaya energinya lebih rendah
Kebijakan Energi Nasional
Kebijakan energi Nasional (KEN) yang menerapkan sistem manajemen energi yang benar, Menerapkan prinsip berkeadilan keberlanjutan dan berwawasan lingkungan, memperhatikan kaidah-kaidah efisiensi energi dan menggunakan energi secara bijaksana akan memberikan kemakmuran bagi rakyat
Selasa, 02 November 2010
PEMBANGKIT LISTRIK MICRO, MINI HYDRO & PLTA
Kamis, 08 April 2010
SKEMA PEMBIAYAAN ENERGY SAVING DENGAN ESCO
Apabila audit
energi telah dilaksanakan di fasilitas industri, bangunan komersial
ataupun fasilitas lainnya maka hasil
kegiatan audit energi itu perlu untuk dilaksanakannya implementasi potensi
penghematan energi agar didapatkan penghematan energi dan biaya yang nyata.
Implementasi penghematan/konservasi ini
ada tiga kategori yang direkomendasikan dari hasil audit energi suatu fasilitas
yaitu :
1. Implementasi
konservasi energi tanpa biaya/berbiaya rendah
2. implementasi
konservasi energi berbiaya menengah
3. Implementasi
konservasi energi berbiaya tinggi.
kategori tinggi
rendahnya biaya impelementasi konservasi energi
relatif untuk masing-masing perusahaan. Bisa saja biaya yang rendah
untuk satu perusahan justru masuk biaya yang tinggi untuk perusahaan lain.
Untuk menilai tinggi rendahnya biaya masing-masing perusahan bisa menilai dari
kepemilikan aset dan omset dari usaha yang dijalankannya.
Selain masalah tinggi rendahnya biaya, maka
ketersediaan dana segar untuk impelementasi konservasi energi menjadi kendala
yang harus diatasi perusahaan agar penghematan energinya dapat dicapai.
masing-masing perusahaan dapat mencari cara
untuk menyediakan dana implementasi konservasi energinya, baik dari hutang
ataupun dengan dana sendiri yang tentunya dihitung kelayakannya dari berbagai
aspek.
Dalam praktek konservasi energi, pola
pembiayaan dengan memanfaatkan penghematan biaya dari penghematan energinya
dapat digunakan suatu pola yang dinamakan pembiayan dengan pola ESCO.
Pembiayaan investasi menggunakan pola ESCO,
artinya perusahaan dapat mengatur dan
memilih pola pembiayaan yang paling tepat bagi kegiatan konservasi energi.
Dengan pembiayaan ESCO ini dilakukan kerjasama antara penyandang dana dan
suplier barang agar pembiyaan baraaang dapat dibayarkan berdasarkan penghematan
biaya yang didapat dari penghematan energinya.
Berikut ini adalah gambaran konsep ESCO: