Ahli Energi - Membahas manajemen energi, Sumber energi terbarukan dan tak terbarukan , pemanfaatan energi , Pembangkit listrik tenaga surya dan isu-isu terbaru energi

MANAJEMEN ENERGI - AUDIT ENERGI - SUMBER-SUMBER ENERGI - ENERGI TERBARUKAN - ISU TERBARU ENERGI

Senin, 12 Oktober 2009

Green Building



Green Building

Green building atau bangunan hijau adalah bangunan yang, dalam desain, konstruksi atau operasinya, mengurangi atau menghilangkan dampak negatif, dan dapat menciptakan dampak positif, pada iklim dan lingkungan alam kita. Green Building dapat meningkatkan kualitas hidup kita dan tentunya melestarikan sumber daya alam yang terbatas dan bernilai tinggi

Dalam tahap Konstruksi green building diharapkan akan efisien dalam memanfaatkan sumber daya  alam yang terbatas seperti energi dan air untuk kehidupan penghuninya yang sehat.”

Sebuah bangunan yang disebut green building  adalah bangunan yang menggunakan sedikit air, menerapkan efisiensi energi, menghasilkan lebih sedikit limbah dan menyediakan ruang yang lebih sehat bagi penghuninya dibandingkan dengan bangunan konvensional yang pada gilirannya membantu menjaga kelestarian alam

 Prinsip Green Building

Seperti aktivitas pembangunan lainnya, banyak sumber daya diperlukan untuk konstruksi dan pemeliharaan bangunan. Optimalisasi sumber daya ini untuk memenuhi kebutuhan generasi mendatang yang mengarah pada perlunya konsep bangunan hijau. Green building dimaksudkan untuk mengoptimalkan air, energi, material, pembuangan limbah, lingkungan dalam ruangan yang sehat, dll. Berikut ini aspek praktis terkait

 Efisiensi Air

Air sangat berharga bagi manusia sudah tidak diragukan. Air juga  diperlukan selama konstruksi bangunan selain untuk kegiatan sehari-hari di rumah. Efisiensi pemanfaatan air diantaranya dapat dicapai dengan mendaur ulang air, pengisian air dan pemanenan air hujan.                     

Air abu-abu (dari mesin cuci, bak cuci, pancuran, baskom dan bak mandi, tetapi tidak termasuk air limbah dari dapur, toilet, urinoir atau bidet) dapat langsung digunakan untuk menyiram tanaman. Jika diolah dengan tepat, dapat digunakan secara efektif untuk pembilasan toilet dan penggunaan binatu (mesin cuci). Mengalihkan air abu-abu ke tempat tanaman yang menyukai air seperti Cana, Cyperus atau Heliconia adalah cara yang paling hemat biaya untuk menyiramnya. Tanaman bersama dengan mikroba tanah merawat pemurnian air abu-abu saat turun melalui tanah. Air yang diolah kemudian dapat dialihkan ke tangki penyimpanan dan digunakan untuk menyiram toilet dan berkebun.

 Efisiensi energi

Efisiensi energi pada bangunan hijau bertujuan untuk  merendahkan konsumsi energinya seminimal mungkin  atau dengan penggunaan sumber energi alternatif dalam proses pembangunan dan operasinya dengan menggunakan PLTS diantaranya.

Pemilihan teknologi & bahan – Teknologi yang membutuhkan infrastruktur dan mesin yang minim lebih disukai dalam desain bangunan hijau. Bangunan hijau diharapkan secara oprimal memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia secara alami/lokal. Pemanfaatan limbah industri/pertanian menggantikan produk konvensional buatan pabrik akan menambah efisiensi energi.

Dalam Fungsi bangunan, pencahayaan yang cukup dan kenyamanan termal sangat penting untuk kehidupan yang sehat dan fungsi bangunan yang lebih baik. Ventilasi yang tepat dan penyediaan taman atap mengurangi penggunaan listrik untuk sarana gedung. Sumber energi alternatif dari panel surya atau kincir angin juga dapat dimanfaatkan untuk bangunan hijau untuk mencapai efisiensi energi.

 Pengelolaan sampah

Perlindungan lingkungan adalah perhatian utama dari bangunan hijau. Prioritas harus diberikan untuk pengelolaan limbah sepanjang siklus hidup bangunan. Limbah konstruksi dan pembongkaran harus dikumpulkan dan dibuang selama setiap tahap siklus hidup gedung

Penggunaan kembali bahan limbah selama proses pembangunan menambah keberlanjutan (sustainability). Pemilahan bahan limbah dan pembuangan yang tepat adalah wajib. Limbah domestik yang mudah terurai dapat dibuang melalui instalasi biogas yang juga berfungsi sebagai sumber energi alternatif untuk memasak dan penerangan gedung.

 Peningkatan kualitas udara

Lingkungan dalam ruangan yang higienis dan sehat sangat penting untuk kesejahteraan penghuninya. Diharap digunakannya bahan bangunan, perekat, sealant, pelapis dan perabotan yang tidak mengandung, menghasilkan atau melepaskan kontaminan partikulat atau gas / senyawa organik yang mudah menguap. Sementara itu adanyataman atap akan meningkatkan kualitas udara serta kenyamanan termal di dalam gedung.

 Bangunan hijau adalah kebutuhan masa depan dan bukan kemewahan hari ini. Memenuhi kebutuhan hari ini mengutamakan kebutuhan hari esok adalah Konsep mulia pembangunan berkelanjutandan  ini dipraktikkan melalui green building.


 


Share:

0 comments: